Perbedaan Dosis Serbuk Biji Kelor (Moringa oleifera) dan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) Terhadap Penurunan Kekeruhan Air dengan Metode Jar Test

https://doi.org/10.33860/bjkl.v4i1.4070

Authors

  • Erlisa Hindriani DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu
  • A Bungawati DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu
  • Dedi Mahyudin Syam DIII Sanitasi Poltekkes Kemenkes Palu

Keywords:

Serbuk biji kelor, serbuk biji asam jawa, kekeruhan air

Abstract

Latar Belakang: Biji kelor (Moringa oleifera) dan biji asam jawa (Tamarindus indica L) merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai biokoagulan pada proses koagulasi karena kandungan protein. Protein penyusun biji kelor dan biji asam jawa digunakan sebagai alternatif bagi penggunaan koagulan sintetik dalam memperbaiki kualitas kekeruhan air. Tujuan: Tujuan dari penelitian  ini adalah diketahuinya perbedaan dosis serbuk biji kelor dan biji asam jawa terhadap penurunan kekeruhan air dengan metode jar test. Metode: Penelitian eksperimen dengan pendekatan eksperimen sungguhan dengan pola penelitian pretest posttest with control (-) group. Sampel dalam penelitian ini yaitu air sungai di kelurahan Taipa dengan cara Grab Sampling. Hasil: Persentase tertinggi penurunan kekeruhan dengan serbuk biji kelor sebesar 38,44% pada dosis 0,2 gr dan persentase tertinggi penurunan kekeruhan dengan serbuk biji asam jawa sebesar 22,83% pada dosis 0,2 gr. Hasil uji T-Test  pada jenis koagulan biji kelor dengan rata-rata penurunan 118,300 NTU, sedangkan pada koagulan biji asam jawa terjadi penurunan tingkat kekeruhan dengan rata-rata 134,94 NTU. Kesimpulan: Ada perbedaan rata-rata nilai hasil setelah dilakukan uji coba pada serbuk biji kelor dan biji asam jawa.

References

Ariyatun, A., Ningrum, P., Musyarofah, M., & Inayah, N. (2018). Analisis Efektivitas Biji dan Daun Kelor (Moringa oleifera) Untuk Penjernihan Air. Walisongo Journal of Chemistry, 1(2), 60. https://doi.org/10.21580/wjc.v2i2.3103

Diana, L. (2014). Pengaruh Desinfektan Terhadap Kualitas Air Minum yang Bersumber Dari Sungai Kahayan Di Desa Mintin Kabupaten Pulang Pisau. Undergraduate Thesis, 16–39.

Hayati, E. I. (2015). Pemanfaatan Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindusindica L) Untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe. Pemanfaatan Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindusindica L) Untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Tempe.

Hendrawati, Syamsumarsih, D., & Nurhasni. (2013). Penggunaan Biji Asam Jawa ( Tamarindus indica L . ) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah. Jurnal Kimia Valensi, 3(1), 23–34.

Husaini, H., Cahyono, S. S., Suganal, S., & Hidayat, K. N. (2018). Perbandingan Koagulan Hasil Percobaan Dengan Koagulan Komersial Menggunakan Metode Jar Test. 7. Jurnal Teknologi Mineral Dan Batubara, 14(1), 31. https://doi.org/10.30556/jtmb.vol14.no1.2018.387

Nugrahayu, Q., & Purnomo, A. (2013). Penurunan Kandungan Zat Kapur Dalam Air Tanah Dengan Menggunakan Filter Media Zeolit Alam Dan Pasir Aktif Menjadi Air Bersih. Jurnal Teknik Pomits, 2(2), 124–126.

Pandia, S., & Husin, A. (2009). Jurnal Teknologi Proses Pengaruh Massa dan Ukuran Biji Kelor pada Proses Penjernihan Air. Teknologi Proses, 4(2), 26–33.

Pawestri, A., Widiyanto, T., & Iw, H. R. (2018). Pengaruh Penggunaan Serbuk Biji Asam Jawa ( Tamarindus Kekeruhan Air Baku DI PDAM Tirta Wijaya Cilacap Tahun 2018. 1-10.

Purnamasari, R. D., Iryani, A., & Aminingsih, T. (2016). Pemanfaatan kacang babi (Vicia faba) dan biji asam jawa (Tamarindus indica L) sebagai koagulan alami pada proses perbaikan kualitas air. ResearchGate, January 2016, 1–22. https://www.researchgate.net/publication/313314620_Pemanfaatan_Kacang_Babi_Vicia_faba_dan_Biji_Asam_Jawa_Tamarindus_indica_L_Sebagai_Koagulan_Alami_Pada_Proses_Perbaikan_Kualitas_Air

Ramdyasari, I. (2014). Pengolahan Air Sumur Menjadi Air SiapMinum Melalui Proses Reverse Osmosis. Palembang. Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. 5(1), 38–48.

Rosyidah, C. (2008). Uji Dosis Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindus indica) Sebagai Biokoagulan Terhadap Kualitas Air Ditinjau Dari Aspek Fisik, Kimia, dan Bakteriologi.

Sada, J. T., & Tanjung, R. H. R. (2018). Keragaman Tumbuhan Obat Tradisional di Kampung Nansfori Distrik Supiori Utara, Kabupaten Supiori–Papua. Jurnal Biologi Papua, 2(2), 39–46. https://doi.org/10.31957/jbp.560

Utami Prasetyaningtyas, F., Rumhayati, B., & Masruri, M. (2013). Application of Moringa Oleifera Seed Powder For Iron (III) Coagulation on Local Water Resources. The Journal of Pure and Applied Chemistry Research, 2(3), 122–125. https://doi.org/10.21776/ub.jpacr.2013.002.03.159

Wardani, F. A., & Agung, T. (2015). Pemanfaatan Biji Asam Jawa ( Tamarindus Indica ) Sebagai Koagulan Alternatif Dalam Proses Pengolahan Air Sungai. Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan, 7(2), 85–91.

Yuliastri, I. R. (2010). Penggunaan serbuk biji kelor (moringa oleifera) sebagai koagulan dan flokulan dalam perbaikan kualitas air limbah dan air tanah. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Sains Dan Teknologi, 2010. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/3685

Published

2024-06-21

Issue

Section

Articles